2020, 9 Februari
Share berita:

Jakarta, mediaperkebunan.id – Memasuki tahun 2020, industri sawit Indonesia dikaruniai dengan kondisi iklim yang membaik dan harga yang cukup tinggi. Menurut BMKG, iklim tahun 2020 akan normal dan lebih baik daripada iklim 2019, musim kemarau diperkirakan akan dimulai pada bulan April-Mei.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Joko Supriyono menyambut baik komitmen pemerintah untuk mengimplementasi B30 pada 2020. Hal ini, menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia sangat serius dan dampaknya akan sangat berpengaruh terhadap perdagangan minyak nabati dunia dan perdagangan minyak di dalam negeri.

“Kebutuhan dalam negeri 2020 diperkirakan mencapai 8,3 juta ton untuk biodiesel yang mungkin akan berpengaruh pada ketersediaan produk minyak sawit untuk ekspor,” kata Joko saat konfrensi pers di Jakarta.

Artinya, menurut Joko, meskipun kondisi ekonomi dunia tahun 2020 masih belum menentu; situasi politik di Timur Tengah masih panas, perang dagang USA-China belum berakhir, masih adanya tuntutan sustainability di EU; peningkatan penggunaan biofuel di dalam negeri, semakin banyaknya perusahaan yang bersrtifikasi ISPO dan terbukanya tujuan-tujuan ekspor baru akan lebih menjamin pasar minyak sawit Indonesia di pasar global, sehingga GAPKI tetap optimis pada tahun 2020 industri sawit Indonesia tetap memiliki prospek yang baik.

Memperhatikan tantangan tantangan peluang pasar ekspor maupun domestik dalam negeri serta adanya iklim usaha yang lebih berpihak kepada peningkatan investasi, maka program kerja seluruh stakeholder sawit tahun 2020 perlu difokuskan pada empat hal.

Pertama, peningkatan produktivitas baik melalui perbaikan teknik produksi maupun replanting. Kedua, mendorong percepatan implementasi sustainability dalam hal ini sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (IISPO). Ketiga, mendorong pengembangan ekspor terutama di negara tujuan ekspor baru dan penanganan berbagai hambatan perdagangan di pasar global. Keempat, meningkatan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap minyak sawit dan produk turunannya serta memperluas dan mengembangkan kampanye positif sawit yang efektif, baik di dalam negeri maupun di berbagai negara tujuan ekspor utama.

Baca Juga:  PABRIK BAN DAN OTOMOTIF BENTUK KONSORSIUM RUBBER SUSTAINABILITY

“Dengan memperhatikan berbagai peluang dan tantangan yg dihadapi pada tahun 2020 serta dukungan pemerintah yang sangat besar terhadap industri sawit maka kami optimis tahun 2020 industri kelapa sawit akan lebih baik dari tahun 2019,” harap Joko.