2023, 17 April
Share berita:

Medan, Mediaperkebunan.id

Total volume eskpor karet alam Sumatera Utara pada pengapalan Maret sebesar 32.630 ton atau meningkat 18,6% dibandingkan pengapalan Pebruari. Peningkatan volume tertinggi adalah ke China menjadi 2.782 ton atau meningkat 56% dibandingkan pengapalan Pebruari. Secara kumulatif, pengapalan Januari-Maret 2023 juga mengalami pertumbuhan menjadi 89.731 ton atau meningkat 6,08% dibandingkan tahun 2022 pada periode yang sama. Edy Irwansyah, Sekretaris Eksekutif GAPKINDO Sumut menyatakan hal ini.

Meningkatnya volume ekspor karet ke China karena komitmennya untuk pertumbuhan permintaan dan membuka akses pasar lebih luas. Ada 30 negara tujuan ekspor pada Maret, adapun 5 tujuan utama adalah : (1) Jepang 22,6%; (2) USA 10,7%; (3) Brazil 9,8%; (4) Turki 8,9%, dan China 8,5%.

Diperkirakan ekspor pengapalan April masih ada peningkatan seiring dengan meredanya kekhawatiran perbankan akan krisis global atau adanya pemulihan ekonomi global yang tidak merata.

Harga masih belum menunjukkan tanda-tanda kenaikan, harga karet TSR20 di bursa berjangka Singapura (SGX) pada penutupan 12 April  tercatat 134.1 sen AS per kg atau sama dengan harga rataan pada bulan lalu. Sedangkan produksi kebun karet di Sumatera Utara masih belum normal karena musim kemarau sehingga produksi menjadi rendah.

 Sedang di Riau  menurut Syoffinal, Ketua Koperasi Asosiasi Petani Karet Kuantan Sengigi (Apkarkusi) harga lelang Bokar milik petani anggota UPPB/poktan/gapoktan yang tergabung dalam asosiasi ini mencapai Rp10.300/kg pada tanggal 10 April atau naik Rp192/kg dibanding harga minggu lalu. Sedang pada  16 April turun lagi Rp150/kg jadi Rp10.150/kg.

Sedang laporan Asosiasi Negara Produsen Karet Alam (ANRPC) konsumi karet alam dunia Pebruari naik 7,3% dibanding Januari. Dengan konsumsi sebesar 1,2 juta ton didorong permintaan tinggi dari China, negara-negara Asia dan dunia. Sedang Januari turun 17% dibanding Desember 2022.

Produksi karet secara tahunan pada Pebruari naik 2,6%, lebih dari 1 juta ton. Produksi karet dunia 2022 14,350 juta ton. Kenaikan produksi di India mencapai 13.000 ton menjadi 843.000 ton dan penurunan secara tahunan sebesar 19,7% di Malaysia menjadi 377.000 ton.

Secara keseluruhan produksi tumbuh 1,97% , meleset dari perkiraan awal 2%.  Permintaan tahun lalu naik 1,6% menjadi 14.766 juta ton , meningkat sedikit dari perkiraan 14.756 ton.

Sedang data Dirjebun tahun 2022 sudah membangun kawasan karet 2.501 ha peremajaan 1.350 ha, perluasan 100 ha, intensifikasi 2.050 ha Tahun 2023 pengembangan kawasan karet 6.900 ha terdiri dari perluasan 100 ha kebutuhan benih 50.000 batang, peremajaan 700 ha kebutuhan benih 500.000 ha, intensifikasi 6.400 ha.

Kebijakan pengembangan komoditas karet adalah peningkatan produktivitas dan produksi berbasis kawasan dengan peremajaan, rehabilitasi, intensifikasi, implementasi GAP, penerapan inovasi teknologi, penyiapan sumber benih. Peningkatan nilai tambah dan daya saing dengan tumpang sari sehingga pekebun mendapat penghasilan lain ketika harga karet sedang turun.