2nd T-POMI
2016, 5 Februari
Share berita:

Diantara jenis teh yang ada, teh putih (white tea) memiliki kandungan katekin yang tinggi. Tak heran jika teh putih mampu menangkal diabetes dan kanker kulit.

Fakta klinis di lapangan maupun empiris di laboratorium membuktikan bahwa teh mampu mereduksi resiko penyakit jantung, kanker, diabetes dan sejumlah penyakit papan atas lainnya. Kandungan polifenol, terutama golongan katekin merupakan senyawa kontributor utama terhadap effek positif dari teh tersebut.

Semakin tinggi kandungannya, potensinya akan semakin baik. Namun dari berbagai jenis teh, hanya teh putih (white tea) yang memiliki kandungan katekin tertinggi.

Pakar teh dari Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung Dadan Rohdiana mengatakan, meski secara umum semua jenis teh diproduksi dari bahan baku yang sama, yaitu daun teh (Camellia sinensis L.O. Kuntze). “Namun, teh putih boleh dipandang lebih special dibandingkan lainnya,” tandasnya.

Dadan menuturkan, teh putih hanya diproduksi dari pekoe atau kuncup daun pertama. Publikasi mencatat, semakin muda daun, kandungan katekinnya semakin tinggi. Hal itulah yang menempatkan teh putih sebagai teh dengan potensi antioksidan tertinggi.

Menurut Dadan, teh putih mempunyai aktivitas antioksidan dan anti penuaan yang sangat baik. Ekstrak teh putih juga mampu mencegah terjadinya kerusakan DNA di dalam sel setelah terkena sinar matahari. Karenanya teh putih diyakini sebagai agen antioksidan yang efektif dan juga mampu berperan sebagai agen anti penuaan.

Riset yang dipublikasikan Tea and Tea Products: Chemistry and Health Promoting Properties menerangkan bahwa ekstrak teh putih dan teh hitam efektivitas menekan penyebaran tumor pada tikus sehingga mampu mereduksi resiko penyakit kanker.

Teh putih juga mampu menghambat bakteri. Penelitian yang dilakukan Schiffenbauer dkk menyimpulkan bahwa ekstrak teh putih secara gemilang mampu mencegah pertumbuhan jamur Penicillium chrysogenum dan mampu menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans, bakteri penyebab gigi berlubang. Tak heran jika di Tiongkok, Amerika Serikat, dan kini Indonesia, ekstrak teh putih sudah ditambahkan ke dalam beberapa produk pasta gigi untuk meningkatkan akreditas kesehatan gigi. (YR)

Baca Juga:  Konsisten Berkontribusi, PT SAL Dapat Penghargaan