T-POMI
2016, 25 Oktober
Share berita:

Sekjend Gabungan Asosiasi Petani Perkebunan Indonesia (Gapperindo), Gamal Nasir minta rencana Kementerian BUMN yang akan menutup 7 pabrik gula (PG) milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) yang bernaung dibawah BUMN yang kapasitasnya dibawah 4.000 cane per day (TCD)dibatalkan.

“Jangan serta merta menutup PG kapasitas kecil ini. Kalau itu dilakukan sama saja dengan membunuh petani yang hidupnya tergantung pada PG,” kata Gamal kepada perkebunannews.com, di Jakarta (25/10/2016).

Lebih lanjut, menurut Gamal, petani selama ini telah berjasa ikut mengupayakan swasembada gula di Indonesia. Kemudian BUMN selaku perusahaan milik negara tugasnya bukan sekedar mencari untung tetapi juga ikut mensejahterakan masyarakat.

Melihat hal ini maka jika PG BUMN ditutup dan petani menjual hasilnya ke PG swasta yang baru misalnya, belum tentu PG swasta ini akan memberikan perlakuan yang sama seperti PG BUMN. “Bisa saja petani diperlakukan tidak semestinya seperti beli putus dengan harga rendah dan lain-lain,” risau Gamal.

Maka dalam hal ini, Gamal menegaskan, “solusi dalam menghadapi permasalah rendahnya tebu yang masuk PG dan rendemen bukan dengan menutup PG tetapi membina petani sehingga mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas. Selain itu PG harus direvitalisasi, bukan langsung menutup PG tersebut.” S

Baca Juga:  Sagu Perkuat Ketahanan Pangan