T-POMI
2022, 26 April
Share berita:

Banyuasin, Mediaperkebunan.id

Produktivitas karet nasional saat ini berada pada kisaran 1 ton/ha. Masih terdapat cukup ruang untuk meningkatkan produktivitasnya menjadi sekitar 2 ton/ha sesuai dengan potensi klon-klon unggul hasil rakitan pemulia tanaman Pusat Penelitian Karet Indonesia (PPK). Suroso Rahutomo, Kepala Pusat Penelitian Karet Indonesia, PT Riset Perkebunan Nusantara menyatakan hal ini.

Peningkatan produktivitas akan meningkatkan produksi tanpa perluasan areal. Karet didominasi oleh perkebunan rakyat sehingga upaya yang harus dilakukan adalah percepatan peremajaan perkebunan karet rakyat.

Untuk mempercepat peremajaan karet rakyat maka pemerintah perlu membuat 3 kebijakan. Kebijakan pertama adalah kebijakan terkait pungutan dana ekspor karet alam yang nantinya dikembalikan untuk mendukung kemajuan hulu dan hilir industri karet nasional. Perlu ada Badan Pengelola Dana Perkebunan Karet seperti pada kelapa sawit.

Kebijakan lain adalah mempercepat kemajuan industri hilir di dalam negeri. Diwujudkannya “pasar karbon” yang memudahkan proses negosiasi antara pihak pekebun sebagai pemilik akumulasi karbon di pohon karet mereka dengan pemilik industri lain yang memiliki kewajiban untuk menyeimbangkan emisi CO2 dari proses produksi mereka.

Harapannya di masa depan, kemajuan di industri hilir yang semakin maju akan meningkatkan serapan produksi karet alam yang telah meningkat di dalam negeri sehingga menguatkan posisi tawar Indonesia di pasar karet alam global.

Harga karet dunia pada beberapa tahun lalu terus turun sejak mencapai puncak sekitar USD 4.6 per kg di 2011, bahkan pernah hanya USD sekitar 1.1 per kg di tahun 2018. Sejak tahun lalu harga mulai membaik, saat ini sekitar USD 1.7. Beberapa sumber memproyeksikan bahwa harga dunia akan terus membaik dan akan melampaui USD 3.0 setelah tahun 2030.

Baca Juga:  Penggunaan Aspal Karet Berdampak pada Harga

“Meskipun kenaikan harga karet tidak terlalu fantastis seperti lonjakan harga sawit yang terjadi dua tahun belakangan , trend ini semoga menjadi katalisator untuk membangkitkan kembali perkaretan nasional,” katanya.

Produk berbasis karet alam juga diyakini masih menjadi bagian dari industri strategis, terutama di sektor transportasi dan kesehatan, misalnya seperti sarung tangan medis yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari upaya umat manusia selamat dari pandemi COVID-19.

Karet 95% merupakan perkebunan rakyat. Petani memasok pabrik crumb rubber. Harus dipahami bahwa meskipun terpisah dalam rantai pasok dan hanya terikat hubungan jual beli, antara pekebun dengan pabrik crumb rubber sebenarnya sangat saling tergantung. Pabrik tentu memerlukan jaminan pasokan dan kualitas karet dari pekebun, sedangkan pekebun tentu mengharapkan harga terbaik dari produk yang mereka jual.

“PPK sangat menaruh perhatian dalam hal ini, sehingga salah satu program kami adalah melakukan pendampingan agar terjadi keseimbangan kepentingan di kedua belah pihak. Beberapa contoh program ini adalah penyediaan informasi harga referensi untuk karet rakyat dan edukasi kepada beberapa UPPB agar menjaga kualitas produk karet petani di wilayah kerja masing-masing,” katanya.

Contoh lain adalah program pendampingan petani karet di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin yang telah berjalan lebih dari sepuluh tahun didanai Connoco Phillips, yaitu untuk pendampingan peremajaan karet, penerapan good agricultural practices, dan pengembangan UMKM untuk produksi dan pemasaran gelang karet langsung oleh petani.