2nd T-POMI
2019, 18 Juni
Share berita:

JAKARTA, Perkebunannews.com – PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART) melaporkan, kenaikan produksi tandan buah segar (TBS) 20 persen selama kuartal pertama tahun 2019 dibanding tahun lalu. Panen TBS sebesar 621 ribu ton TBS mengalami kenaikan terutama didukung kondisi cuaca yang baik.

PT SMART juga mencatat kenaikan produksi minyak sawit (CPO) sebesar 21 persen dan inti sawit (PK) sebesar 28 persen dibanding tahun 2018. Perseroan menyebutkan produksi CPO kuartal pertama 2019 mencapai 145 ribu ton. Sedangkan produksi PKO mencapai 38 ribu ton. Tingkat ekstraksi minyak sawit adalah 21,5 persen sedangkan tingkat ekstraksi inti sawit mencapai 5,6 persen.

Meskipun dipengaruhi penurunan harga pasar internasional CPO, kinerja SMART pada kuartal I 2019 mengalami peningkatan. Hal ini didukung tumbuhnya kuantitas penjualan termasuk juga penjualan biodiesel. Penjualan bersih naik 11 persen mencapai Rp 9,4 triliun.

Untuk tahun 2019, Perseroan menganggarkan Rp 1,1 triliun yang sebagian besar akan digunakan untuk peremajaan tanaman tua dan peningkatan kemampuan pabrik hilir (refinery) untuk dapat menghasilkan produk dengan nilai tambah tinggi.

Wakil Direktur Utama sekaligus Corporate Secretary Perseroan, Jimmy Pramono gembira melihat pencapaian SMART pada kuartal pertama tahun 2019 di tengah harga pasar CPO yang bergejolak. “Model bisnis kami yang terintegrasi, khususnya operasi bisnis hilir telah membantu kinerja Perseroan secara keseluruhan. SMART akan terus memperkuat keunggulan kompetitifnya melalui inovasi yang mutakhir dan praktik yang berkelanjutan,” ujarnya.

Jimmy tetap optimis bahwa minyak kelapa sawit akan tetap merupakan solusi yang logis dan efisien dalam memenuhi peningkatan permintaan minyak dan lemak pangan dunia di tengah ketersediaan lahan tanaman yang terbatas.

Baca Juga:  Mengurai Konflik Agaria untuk Kemajuan Kelapa Sawit

Menurut Jimmy, permintaan dari sektor energi baik domestik maupun global juga meningkat dengan kompetitifnya harga biodiesel dibanding minyak bumi. “Kami berharap perkembangan yang lebih positif atas permintaan biodiesel akan terus berlanjut sejalan dengan realisasi mandat biodiesel Indonesia selama kuartal pertama 2019 yang memenuhi target,” ujarnya dalam keterangan persnya yang diterima Perkebunannews.com. (YR)