T-POMI
2023, 22 Mei
Share berita:

JAKARTA, mediaperkebunan.id – Produk kopi ternyata tidak hanya minuman. Dari biji kopi dapat dihasilkan produk olahan berupa parfum. Di Eropa parfum dari biji kopi saat sudah populer. Permintaannya pun terus meningkat.

Kopi saat ini sudah diolah dengan berbagai variasi. “Kopi tidak hanya diminum, tetapi sekarang juga sudah ada parfum beraroma kopi, roti, dan sebagainya” ujar Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan), Prayudi Syamsuri, beberpa waktu lalu.

Bahkan, lanjut Prayudi, produk olahan kopi berupa parfum sudah populer sampai ke Eropa. Karena itu Kementan terus berusaha menjaga kualitas dan kuantitas produksi kopi Indonesia agar pasokan cukup.

Prayudi berharap, kopi yang menjadi tanaman turun temurun itu dapat selalu berkembang dengan baik. “Produksi dan mutunya terus meningkat agar ekspornya terus naik sehingga devisa negara terus bertambah, khususnya bagi pendapatan petani kopi itu sendiri,” ujarnya.

Data Statistik Perkebunan, Ditjen Perkebunan, mencatat, dalam delapan tahun terakhir total ekspor kopi cenderung berfluktuasi. Pada 2011 volume ekspor kopi mencapai 346,5 ribu ton senilai US$ 1.036,7 juta turun menjadi 280 ribu ton pada 2018 dengan total nilai sebesar US$ 815,9 juta

Produksi kopi Indonesia sebagian besar diekspor ke mancanegara dan sisanya dipasarkan di dalam negeri. Ekspor kopi alam Indonesia menjangkau lima benua yaitu Asia, Afrika, Australia, Amerika dan Eropa dengan pangsa utama di Eropa.

Pada 2018, lima besar negara pengimpor kopi alam Indonesia adalah United States, Malaysia, Japan, Egypt dan Italy. Volume ekspor ke United States mencapai 52,10 ribu ton atau 18,6 persen dari total volume ekspor kopi Indonesia dengan nilai 254,21 juta. Peringkat kedua adalah Malaysia, dengan volume ekspor sebesar 38,80 ribu ton atau 13,9 persen dari total volume kopi Indonesia dengan nilai 70,9 juta.

Baca Juga:  Perluas Pasar Kopi, Pemerintah Ekspor 16,65 Ton Kopi ke Australia

Peringkat ketiga adalah Japan, dengan volume ekspor sebesar 30,37 ribu ton atau 10,8 persen dari total volume ekspor kopi Indonesia dengan nilai 84,36 juta. Peringkat keempat adalah Egypt dengan volume ekspor 29,31 ribu ton atau sekitar 10,5 persen dari total volume ekspor kopi Indonesia dengan nilai 56,95 juta. Peringkat kelima adalah Italy dengan volume ekspor 27,93 ribu ton atau 10 persen dari total volume ekspor kopi alam dengan nilai US$ 54,05 juta. (*)