T-POMI
2022, 31 Oktober
Share berita:

Bangka Belitung, mediaperkebunan.id – Propinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) identik dengan timah. Banyak kisah yang mengikutinya. Dari cerita manis hingga yang miris. Salah satunya adalah dampak alam yang tersisa dari jejak penggalian timah.

Era timah mulai meredup. Mayarakat Babel kini bergairah dengan pariwisata dan sawit. Dari timah ke sawit bisa jadi pasangan yang cocok. Sawit bisa membantu kembali menghijaukan Babel. Secara luasan, sawit di Babel kalah jauh dari wilayah Propinsi yang ada di Sumatera. Data menyebutkan “hanya” 75 ribu hektar. Bandingkan dengan Sumsel yang 1.5 juta hektar. Bahkan GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) baru saja membentuk cabang di wilayah ini. Kepengurusan Cabang Babel baru berdiri dan dilantik tanggal 30 Juni 2022. Dipimpin Tokoh Senior Datuk Dr Ramli Sutanegara.

Walau baru berdiri, Datuk Ramli langsung bergerak. Merespon salah satu topik penting, tentang Pekerja Perempuan Sawit. Topik Perempuan sedang menjadi perhatian dan agenda Indonesia. Kesetararaan dan Pemberdayan Perempuan bahkan menjadi agenda global. Sawit dengan jutaan pekerja perempuan aktif dengan berbagai aksi dan inisiatif. Dengan kegiatan ini diharapkan sawit Babel semakin berkelanjutan dan pekerja perempuan dilindungi, diberdayakan dan semakin sejahtera.

GAPKI sebagai organisasi pengusaha menyusun panduan praktis. Kompilasi dari berbagai praktek baik yang ada pada anggotanya. Kemudian dipublikasikan dalam bentuk cetakan buku. Diharapkan dapat menjadi alat dan panduan untuk implementasi di semua pekebun sawit. Termasuk petani yang sangat beragam dari kecil hingga petani berskala korporasi.

Buku Panduan Praktis Perlindungan Pekerja Perempuan disosialisaikan dipadukan dengan workshop. Bertempat di Swiss-Belhotel Pangkal Pinang, Pulau Bangka.

Hadir tidak kurang dari 100 orang: Perusahaan, Petani, Pemerintah Babel dan Pusat. Juga ada serikat buruh lokal, nasional dan internasional (CNV).

Baca Juga:  Kinerja Sawit 2017 Penuh Badai

Materi disampaikan narasumber yang relevan dan kompeten. Yuli Adiratna (Direktur Kemenaker), Nursana Marpaung (Ketua Serikat Buruh HUKATAN), Meidi (Direktur HR Grup ANJ) dan Sumarjono Saragih (Ketua GAPKI Bidang Ketenagakerjaan).