2016, 26 Maret
Share berita:

Pemerintah akan melakukan peremajaan kebun karet masyarakat secara bertahap seluas 1 juta ha dalam lima tahun. Pembiayaan tidak menggunakan APBN tetapi KUR (Kredit Usaha Rakyat).

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menyatakan hal ini pada rapat pengembangan karet nasional di Palembang.

BRI diminta menyediakan dana Rp5 triliun untuk KUR peremajaan karet rakyat ini. Peremajaan untuk menghasilkan butuh waktu antara 5-7 tahun. Sebagai jalan keluarnya maka pada tahun 1-3 melalui upaya khusus padi, jagung, kedelai ,Kementerian Pertanian akan memberikan bantuan benih padi gogo, jagung dan kedelai gratis pada petani karet.

“Jadi dalam jangka pendek petani masih punya penghasilan dari padi, jagung dan kedelai. Petani bisa juga tidak langsung melakukan peremajaan tetapi melakukan penebangan sebagian untuk ditanami padi, jagung dan kedelai,” katanya.

Di sini terjadi kenaikan pendapatan petani. Karet saat ini produktivitas 800 kg/ha/tahun dengan harga Rp4000/kg maka setiap tahun pendapatannya Rp32 juta/ha. Kalau tanam jagung produksi 10 ton harga Rp3000/kg maka pendapatan mencapai Rp30 juta dalam tiga bulan. Bulog pasti akan membeli jagung petani karet.

Sedang untuk meningkatkan serapan pasar dalam negeri, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 250.000 ton, Kementerian Perindustrian 100.000 ton, Kementerian Perhubungan 100.000 ton dan Kementerian BUMN 100.000 ton. “Dengan cara ini maka masalah pengurangan ekspor 238.000 ton bisa diatasi dan diharapkan harga karet ditingkat petani akan naik,” katanya. S