Tidak akan ada kebakaran jika ada pengelolaan yang baik, itulah yang seharusnya dilakukan pada lahan gambut.
Tidak ada yang tidak mungkin jika dilakukan dengan serius termasuk mencegah kebakaran pada lahan gambut. Sebab pada dasarnya lahan gambut pun jika dikelola dengan baik justru mendatangkan banyak manfaat. Tapi sebaliknya jika lahan gambut dibiarkan begitu saja atau menjadi lahan terlantar dengan kata lain lahan gambut tersebut tidak bertuan justru dapat menyebabkan kebakaran.
“Terbukti bahwa lahan gambut yang terbakar rata-rata adalah lahan terlantar atau tidak bertuan. Sedangkan perkebunan kelapa sawit dilahan gambut adalah terbakar bukan dibakar. Terbakar karena berdekatan dengan lahan gambut yang terbakar akibat tidak dikelola,” jelas Asmar Arsyad, Sekjend Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) dalam acara Seminar Nasional dengan tema “Menyongsong 100 Tahun Pemanfaatan Lahan Gambut untuk Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan, di Medan, oleh perkebunannews.com.
Hal senada diungkapkan Guru Besar Ilmu Tanah pada Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Abdul Rauf menjabarkan Adapun budidaya di lahan gambut sesuai good agriculture practices (GAP) yaitu dengan water management (manajemen air). Jadi mebuat drainase di lahan gambut bukan untuk membuang air tapi menekan permukaan air maksimum 60 cm.
Tujuan agar permukaan air tetap 60 cm agar lahan gambut tetap baik (terjaga) dan tanaman tetap tumbuh subur. Hal ini karena sifat air yang kapilaritas yang bisa naik memenuhi lahan gambut tersebut.
“Gambut rusak jika terlalu kering atau yang dikenal susidensi atau jika terlalu kering bisa membentuk pasir semu atau dikenal susi dosen, maka untuk itu solusinya harus mempertahankan kadar air sebesar300 persen. Artinya volume air sebesar tiga kali dari berat gambut tersebut,” himbau Rauf.
Melihat hal ini, Rauf menjelaskan, maka berapa pun kedalaman gambut kalau watar management-nya baik atau tetap mempertahankan permukaan air di 60 cm maka gambut akan tetap baik begitu juga dengan produktivitasnya.
Artinya, melihat pentingnya water management maka dibuatlah drainase yang menghubungkan ke parit-parit agar bisa menambah dan menuunkan permukaan air pada lahan gambut di perkebunan kebun kelapa sawit. Hal inilah kunci mengapa perkebunan kelapa sawit tetap mempunyai produktivitas tinggi dan lahan gambut tetap terjaga, satu diantaranya perkebunan di Sumatera Utara. YIN