2nd T-POMI
2022, 3 Mei
Share berita:

Minyak Goreng Alif Siap Masuk ke Pulau Jawa

Jakarta, mediaperkebunan.id – Tingginya pangsa pasar minyak goreng di pulau Jawa maka minyak goreng dengan brand alif yang diproduksi oleh Minamas Plantation melalui unit usaha hilir PT Sime Darby Oils Pulau Laut Refinery (PT SDOPLR) siap masuk ke pulau Jawa.

“Memang saat ini masih pangsa pasar masih di sekitar Kalimantan Selatan, tapi rencananya kita juga siap masuk ke pulau Jawa dan saat ini sedang kita urus bagaimana distribusinya,” kata Azmi Jaafar, CEO Minamas Plantation saat ramah tamah dengan Media di Jakarta

Lebih lanjut, Azmi menjelaskan, saat ini SDOPLR telah mendistribusikan 2,6 juta liter minyak goreng sampai Maret 2022. Perusahan menyalurkan minyak goreng ke wilayah Kalimantan Selatan dan Jawa Timur.

“Penyaluran minyak goreng dilakukan secara bertahap dalam bentuk kegiatan operasi pasar murah kepada masyarakat maupun pemerintah setempat, ” jelas Azmi.

Azmi pun menerangkan, Minamas melalui PT SDOPLR telah memasarkan minyak goreng ALIF dengan kapasitas produksi 2.000 ton per bulan. Azmi menjelaskan minyak goreng ALIF diijual seharga Rp 13.500-Rp14.000 per liter dalam kegiatan operasi pasar.

“Dalam operasi pasar, masyarakat dibatasi pembeliannya maksimal 2 liter per orang. Melalui kegiatan ini, kami ingin memperkenalkan juga brand ALIF kepada masyarakat, ” terang Azmi.

Tidak hanya itu, Azmi mengakui bahwa pihaknya juga telah menyiapkan produk minyak goreng selain Alif. “Memang rencanya kita juga akan membuat minyak goreng selain Alif. Tapi kita lihat dahulu bagaimana pasarnya,” jelas Azmi.

Disisi lain, Azmi yakin operasi pasar merupakan realisasi dari komitmen dan kepedulian Minamas mendukung pemerintah Indonesia dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat. Di tengah tingginya harga CPO, program minyak goreng murah ini efektif memberikan harga terjangkau dan tepat sasaran.

Baca Juga:  PUPUK DAN PESTISIDA MAHAL, SAATNYA MASUK KE ORGANIK

Eperti diketahui, Minamas Plantation mempunyai 192 ribu hektare lahan tertanam di 8 provinsi di Indonesia. Perusahaan memiliki tiga lini bisnis yaitu benih, sektor hulu dan hilir yang menyerap 24 ribu tenaga kerja.