Hilirisasi karet saat ini masih wacana dan belum masuk ke pelaksanaan yang konkrit. Seharusnya saat ini pemerintah membuat kebijakan bagaimana membuat skema peningkatan penyerapan karet di dalam negeri. Azis Pane, Ketua Umum Dewan Karet Indonesia menyatakan hal ini.
Hilirisasi ini sudah sering diperbincangkan tetapi belum ada langkah yang konkrit. Harusnya ada keputusan konkrit untuk menyerap karet alam dalam pembangunan infrastruktur yang sedang digalakkan sekarang seperti aspal karet untuk pembangunan jalan, dockfender untuk pelabuhan, bantalan kereta api, pintu air dan lain-lain.
“Lebih banyak penyerapan karet di dalam negeri merupakan kesepakatan Thailand, Indonesia dan Malaysia bulan November 2014. Thailand dan Malaysia sudah merealisasikanya sedang kita masih menunggu,” katanya.
Hilirisasi dilakukan dengan cara memperbanyak industri pendukung. Kalau tidak maka untuk menghasilkan barang jadi karet, Indonesia harus banyak mengimpor bahan pendukung. Dalam industri ban misalnya kebutuhan carbon black dan nylon harus dipenuhi dari impor.
Azis menegaskan karet sampai saat ini belum tergantikan. Karet sintetis bukan pengganti karet alam tetapi hanya melengkapi saja.” Ban pesawat itu harus dari karet alam. Vulkanisir ban pesawat sekarang masih diluar negeri. Sudah saatnya industri vulkanisir ban pesawat dibangun di dalam negeri,” katanya. S