2023, 22 Juni
Share berita:

JAKARTA, mediaperkebunan.id – Tim Pelepasan Varietas Tanaman Perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, telah menyetujui melepas klon tebu Pringu beberapa waktu lalu. Klon tebu dari Desa Pringu, Kabupaten Malang, Jawa Timur, disukai petani karena menguntungkan.

“Tebu klon unggul Pringu 1201 disetujui dilepas dengan nama Pringu 1201,” ujar Ketua TPV Gunawan yang juga Direktur Perbenihan, Ditjen Perkebunan, Kementan, dalam sidangnya.

Klon tebu Pringu merupakan usulan dari Pemerintah Kabupaten Malang bekerjasama dengan Pabrik Gula (PG) Rajawali, BBPPTP Surabaya dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).  Hasil uji coba di tiga lokasi berbeda, klon tebu Pringu mampu menghasil rendemen 12 persen.

Klon tebu Pringu mempunyai potensi produktivitas hablur paling tinggi mencapai 145 kuintal (ku) per hektare (ha). Tebu Pringu 1201 juga mampu memproduksi tebu dengan capai tertinggi mencapai 1.200 ku/ha.

Karakteristik tebu Pringu 1201 memiliki kerapatan batang sedang, diameter batang besar, batang yang tegak dengan kadar serabut 13,14. Tebu Pringu 1201 memiliki tipe masak awal yang dalam pembungaan tidak sporadis.

Tebu Pringu pertama kali ditanam petani bernama Sutrisno dari desa Pringupada tahun 2012. Vairetas ini banyak disukai petani tebu setempat karena produksinya yang tinggi dan menguntungkan petani. Klon Pringu ini pun berkembang saat ini.

Tebu klon unggul Pringu 1201 menunjukkan tingkat produktivitas tinggi dengan kategori kemasakan awal. Pada lahan sawah klon Pringu produktivitasnya dapat mencapai 1.069 ku/ha, dan lahan tegalan 950 ku/ha. (YR)