2nd T-POMI
2019, 6 Februari
Share berita:

Sejak ISPO diimplementasikan pada tahun 2011, menurut Kepala Sekretariat ISPO Azis Hidayat, hingga hari ini ada menurut 711 pelaku usaha yang telah berpartisipasi mendaftar ISPO, terdiri dari 698 Perusahaan, 8 KUD/KSU Kebun Plasma,1 BUMDes, dan 3 Koperasi/ Asosiasi Kebun Swadaya).

Jumlah Laporan Hasil Audit (LHA) yang diterima Sekretariat Komisi ISPO sampai dengan 31 Januari 2019 sebanyak 604 Laporan. LHA tersebut sudah diverifikasi Tim Sekretariat Komisi ISPO sebanyak 560 Laporan ( 92 % dr 604), sedang di verifikasi sebanyak 27 Laporan ( 5% dr 604), dan belum diverifikasi sebanyak 17 Laporan ( 3 % dr 604).

Dari 560 LHA yang sudah diverifikasi, sudah terbit Sertifikasi ISPO sebanyak 457 Sertifikat ( 82 % dr 560), SPKD yang dikirim kembali kepada Lembaga Sertifikasi untuk dilengkapi sebanyak 48 Laporan (8% dr 560), dan ditunda karena karena belum comply sebanyak 55 Laporan (10% dr 560).

Ditunda, karena masih ada permasalahan, antara lain : Hak Tanah masih SKT, Perpanjangan HGU belum terbit, Izin Pelepasan Kawasan Hutan, Fasilitasi Pembangunan Kebun Masyarakat 20%, Sengketa Lahan, Kebun Pemasok belum ISPO, Perubahan IUP, Izin Pembuangan & Pengangkutan LB3, Izin Pemanfaatan Limbah Cair, serta Upah Pekerja.

Sampai dengan saat ini, Jumlah sertifikat ISPO yang diterbitkan sebanyak 457 (450 perusahaan,3 Koperasi Swadaya,dan 4 KUD Plasma) dengan luas total areal 3.828.238 Ha, TM seluas 2.550.106 Ha, total produksi TBS 49.042.224 ton/th dan CPO 11.016.859 ton/th. Produktivitas 19,23 ton/ha/th dan Rendemen rata-rata 22,74 %.

Terdiri dari : Perusahaan Swasta 420 sertifikat, dengan luas areal 3.634.243 Ha (47% dari luas total 7,707 juta Ha); PTP Nusantara 30 sertifikat, dengan luas areal 188.515 Ha (26,55% dari luas total 710 ribu Ha); dan Koperasi Pekebun Plasma-Swadaya 7 sertifikat seluas 5.480 Ha (0,10% dari luas total 5,613 juta Ha).

Baca Juga:  PETROKIMIA GRESIK OPTIMALKAN PUPUK NON SUBSIDI UNTUK PETANI PERKEBUNAN