2017, 17 Januari
Share berita:

Masih banyaknya tanaman perkebunan yang sudah tua perlu mendapatkan perhatian serius. Untuk itu perlu kreatifitas dalam menata kebun-kebun yang sudah dibangun di daerah yang nota banenya sebagai blok kebun penghasil tertinggi, dan pohon induk terpilih, dapat berdaya.

Direktur Perbenihan, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, Muhammad Anas, mengatakan, pemerintah akan membangun perbenihan dengan menata kelembagaan perbenihan. Dengan tertatanya kelembagaan perbenihan di daerah maka penyediaan benih unggul dapat tumbuh di wilayah-wilayah kabupaten.

Dengan begitu, ketersediaan benih itu dapat diakses lebih dekat dan harganya lebih murah terutama bagi petani. “Ini yang kita optimalkan nanti dan khususnya untuk tanaman tahunan cukup banyak,” tukas Anas ketika ditemui Media Perkebunan.

Menurut Anas, penggunaan benih unggul sangat penting untuk peningkatan produktivitas tanaman. Karena memang variabel yang sangat berpengaruh itu ada dibenih. Untuk itulah ketersediaan benih unggul dengan kemudahan akses penting buat petani.

Di sisi lain, tantangan pengembangan komoditi perkebunan saat ini dihadapkan pada persaingan komoditi yang mengarah pada daya saing. Salah satu rohnya daya saing itu adalah penggunaan benih unggul. Data menunjukkan bahwa masih banyak tanaman perkebunan baik itu tanaman tahunan, penyegar, semusim dan rempah yang ditanam pada era 80 tahun lalu. (YR)