2nd T-POMI
2023, 10 Januari
Share berita:

JAKARTA, Mediaperkebunan.id – Indonesia dan Malaysia perlu komitmen dan kerjasama sebagai upaya memperkuat posisi sebagai negara produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia.

Ketua Bidang Komunikasi GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) Tofan Mahdi mengatakan, dengan volume nilai produksi Indonesia sebesar 50 juta ton dan Malaysia sebesar 22 juta ton, kedua negara adalah penguasa pasar minyak nabati global.

“Karena itu Indonesia dan Malaysia harus selalu kompak dalam menghadapi kampanye negatif diskriminasi terhadap minyak sawit dalam perdagangan minyak nabati global,” ujar Tofan, Selasa (10/1).

Menurut Tofan, melalui komitmen, kesepakatan, dan kerjasama antara Indonesia, Malaysia dan negara-negara penghasil sawit yang tergabung dalam Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) kerjasama yang terjalin bisa semakin baik ke depannya

Tofan menuturkan, Indonesia dan Malaysia sebagai penghasil minyak nabati global sampai saat ini masih dihadapkan dengan adanya diskriminasi dan kampanye negatif minyak sawit dari negara-negara penghasil komoditas minyak nabati non sawit.

“Berbagai diskriminasi dan kampanye negatif minyak sawit yang terjadi karena adanya persaingan dagang,” tegas Tofan.

Diskriminasi dan kampanye negatif minyak sawit yang digencarkan tersebut seharusnya menjadi perhatian bersama Indonesia dan Malaysia mengingat hal tersebut dilakukan guna menurunkan daya saing minyak nabati di pasar global. (*)

Baca Juga:  GAPKI MINTA SUBSIDI B20 DIEVALUASI