2022, 29 April
Share berita:

Medan, mediapekebunan.id – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Ditjen Perkebunan khususnya Balai Besar Perbenihan Dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBP2TP) Medan berkolaborasi dengan Jasman Silitonga selaku produsen benih yang mengelola benih Kelapa Pandan Wangi, Pantai Cermin Kanan, Kab Serdang Bedagai Sumatera Utara, memberikan bantuan benih kelapa genjah varietas pandan wangi sumut masing-masing sebanyak 300 batang kepada Pondok Pesantren Sawit Rejo dan Senkom Mitra Polri Provinsi Sumatera Utara.

Ketua Yayasan dan Kepala Pondok Pesantren, sangat berterima kasih dan mengapresiasi program bantuan Kementan, yang telah membantu memberikan benih kelapa ini.

“Mudah-mudahan bantuan ini awal untuk melakukan kerja sama dalam mengembangkan kelapa varietas kelapa pandan wangi. Program berkebun kelapa ini juga sejalan dengan visi misi pondok pesantren kami, salah satunya adalah kemandirian. Dengan bantuan benih ini tentunya kami akan mendidik anak-anak santri kami untuk berkebun, dan berpartisipasi memaksimalkan mengembangkan perkebunan khususnya komoditas kelapa, serta yang pada akhirnya anak-anak kami dapat belajar untuk mandiri kedepannya,” ujar Agus Purwanto Ketua Yayasan Al Fath Medan Barat yang membawahi Ponpes Sawit Rejo, Ponpes Sejahtera, Ponpes HB Nur Hasan Assidiq dan Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Alfath Medan Barat.

Pada kesempatan yang sama Kepala Pondok Pesantren Sawit Rejo, Sarjoko, menyampaikan ucapan terimakasih atas bantuan yang diberikan Kementan. “Kelapa genjah varietas pandan wangi ini akan kami budidayakan di pondok pesantren ini. Semoga dapat dikembangkan khususnya bagi kaum milenial/santri muda, yang dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan khususnya di masa pandemi yang saat ini belum berakhir. Diharapkan bantuan ini dapat menambah pendapatan atau kesejahteraan anak milenial dipondok pesantren ini,” ujarnya.

Jasman Silitonga, mengungkapkan bahwa kelapa genjah varietas pandan wangi merupakan kelapa ikonnya Sumatera Utara, karenanya kelapa ini harus menjadi unggulan plasma di Sumut.

Kepala Balai Besar Perbenihan Dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan, Agus Hartono, mengatakan, Mudah-mudahan bantuan ini nantinya dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan pondok pesantren, pekebun maupun produsen benih. Jenis kelapa ini memiliki banyak keunggulan salah satunya dalam kurun waktu 2,5 tahun sudah berbuah dan tidak terlalu tinggi pohonnya, serta tak hanya menguntungkan dari segi harga, bahkan hasil produk olahannya pun menguntungkan.

Agus menambahkan, Santri ini sudah tergabung dalam Jaringan Pertanian Nasional (JPN), sebagai bentuk komitmen Menteri Pertanian, JPN ini kita berikan kegiatan pelatihan edukasi, bimbingan teknis dan CSR. Untuk itu siapkan lahan dan kelompok taninya.

Adapun pembentukan JPN merupakan gagasan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai jaringan baru yang menjadi center of planning untuk saling tukar pengalaman, inovasi dan teknologi antar komunitas pertanian. Dengan adanya JPN ini diharapkan mampu meneruskan dan berkomunikasi dengan masyarakat tani untuk penyebaran regulasi, teknologi, dan inovasi langsung dari pemerintah, atau antar masyarakat.

“Dengan bantuan benih kelapa ini diharapkan para santri termasuk santri milineal juga bisa belajar pertanian dan kembangkan agrobisnis, selain belajar ilmu agama. Kita berikan edukasi kepada anak-anak muda, kita siapkan anak-anak mandiri dan berminat untuk mengembangkan kelapa ini maupun agribisnis, karena kelapa ini memiliki peluang usaha potensial. Kita tanamkan anak-anak kita, kita edukasi mereka. Manfaatkan lahan yang ada di pondok pesantren ini, untuk kembangkan potensi yang nantinya dapat menambah pendapatan para santri di pondok pesantren ini. Kami siap apabila anak-anak ini ingin konsultasi terkait sub sektor perkebunan. Kementan serahkan bantuan bibit kelapa ini untuk ditanam dan dirawat dengan baik,” pungkas Agus.