“Sekarang ini tidak ada alternatif minyak nabati lainnya yang dapat menggantikan volume minyak sawit yang digunakan sebagai lemak solid pada makanan. Butuh waktu sekitar 20-25 tahun untuk menyamai volume minyak sawit yang sibutuhkan sekarang, dan tidak serta merta memecahkan masalah-masalah kesehatan,” tutur Gerrit van Duijn, ketua Jaringan Minyak Nabati Benelux.
Para pembicara yang tampil, pada EPOC 2016 antara lain: ilmuwan Prof.DR. Ingeborg Beouwer, Prof.DR. Ivonne Rientjes, DR. Rajiv Chowdury, Prof.DR. Sebastiano Banni serta perwakilan dari WWF Polandia, Greenpeace, Conservation International dan Consumer Goods Forum.
Dalam sesi loka karya, para peserta konferensi dapat membandingkan tekstur dan rasa berbagai produk makanan yang menggunakan dan tidak menggunakan minyak sawit serta menyaksikan langsung bentuk dan apa saja yang dikandung dalam kelapa sawit. maklum, kebanyakan peserta belum pernah tahu wujud klapa sawit.
Pengunaan minyak sawit marak di negara-negara Eropa Timur meskipun tidak diketahui dengan tepat volumenya. Di negara-negara Uni Eropa sekarang ada 11 Inisiatives terkait minyak sawit yang berkelanjutan.
EPOC 1016 nyata terlihat meningkatnya kesadaran mengenai aspek-aspek fungsional,nutrisi dan keberlanjutan minyak sawit di Polandia dan negara-negara Eropa Timur.Panitya EPOC 2016 mengundang negara-negara Eropa Timur bergabung dalam EPOC,” sehingga dapat membantu kami mencapai tujuan kita di pasar Eropa untuk menggunakan minyak sawit yang 100 persen berkelanjutan.”
Berita menggembirakan terbetik saat Norwegian Initiative for Sustainable Palm Oil (NISPO) menandatangani “Komitmen mendukung penggunaan minyak sawit yang 100 persen berkelanjutan di Eropa pada 2020.
NISPO yang berdiri pada 2014 merangkul kalangan perusahaan pengolahan makanan, peretail dan perhotelan yang menginginkan bahwa perkebunan kelapa sawit jangan sampai melakukan deforestasi .
Perusahaan-perusaahan pengolah makanan akan memastikan bahwa semua minyak sawit yang digunakan tersebut harus diproduksi secara berkelanjutan dengan menjunjung harkat manusia, binatang dan lingkungan hidup.
Para anggota NISPO berkomitmen hanya menggunkan minyak sawit yang diproduksi secara berkelanjutan atau yang 100 persen tersertifikasi oleh RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil).
ir. Benny Wachyudi yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif CPOPC (dewan negara-negara penghasil minyak sawit) yang berkantor pusat di Jakarta hadir bersama perwakilan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) pada EPOC 2016 tersebut. Sumber: paspimonitor.or.id/YIN