2016, 12 Oktober
Share berita:

Tim Penilai dan Pelepasan Varietas (TP2V) Tanaman Perkebunan menyetujui melepas 11 varietas baru sebagai benih bina. Hanya dua varietas yang ditunda pelepasannya yakni klon kakao 50 Kota dan benih sawit dari Felda, Malaysia.

Ke-11 varietas baru itu antara lain dua benih Kenaf yang diajukan Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas), dua tebu dari Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI). Tebu dataran tinggi dari Kabupaten Kerinci, Jambi, juga dinyatakan lolos.

Pemerintah Kabupaten Fakfak dengan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) yang mengusulkan benih pala juga disetujui TP2V. Kakao Hibrida ICCRI dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao juga lolos dalam sidang varietas 2016 ini.

Dua varietas kelapa juga mendapat persetujuan untuk dilepas, pertama, Kelapa Kopyor dari Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Selatan. Kedua, kelapa pasang surut yang diusulkan Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.

Satu benih kelapa sawit yang diusulkan Felda Global Venture (FGV) bekerjasama dengan PT Mitra Agro Servindo dinyatakan disetujui dilepas oleh TP2V. Sedangkan benih sawit introduksi dari Malaysia lainnya tidak disetujui dilepas. Namun masih diberi kesempatan pada sidang berikutnya.

Jarak kepyar, jarak pagar, dan Sisal PT Sumbawa Bangkit Sejahtera dengan Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) juga disetujui untuk dilepas. Sedangkan kakao 50 kota yang diajukan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Lima Puluh Kota ditunda pelepasannya karena data belum lengkap.

Sidang yang berakhir Kamis (6/10) malam, di Lampung itu, dihadiri Tim TP2V antara lain Dr. Ir. Rasidin Azwar, MSc, Dr. Ir. Razak Purba, MSc, Dr. Ir. G.P. Wenten Astika, MS, Dr. Ir. Mirzawan P.D.N., MS, Dr. Ir. Suwarso, MS, Prof. Dr. Hengki Novarianto, MS, Dr. Ir. Nurliani Bermawi, Prof. Dr. Ir. Meity S. Sinaga, MSc, Dr. Ir. AgusWahyudi, MS, Dr. Ir. Kusharyono, MS, dan pejabat terkait. (YR)